Deru Napas dan Jerit Jiwaku

Deruku menyapa zaman, jeritku melempar sunyi malam

Monday, June 11, 2007

TAPAK BERDERAP (35)*

SENANDUNG malam mengusir keheningan telaga ini. Walau kesunyian dan keheningan hampir tiada beda bagi Sang Kembara. Keduanya sama-sama menanti serta memburu bayang-bayang kerinduan. Tiada beda pula, bila kegetiran ini memang tak bersambut. Ya, kerinduan ini bagaikan telaga yang senantiasa menyambut Kembara dengan ketenangan, tanpa badai seperti di laut lepas.

Dan senandung malam kali ini berbisik halus. Seakan mengantarkan suatu alunan lagu yang tak asing bagi Kembara.

* Terinspirasi dari Apakah Ada Bedanya, Ebiet G. Ade

0 Comments:

Post a Comment

<< Home